Kamis, 14 November 2013

PERSEPSI

Persepsi adalah proses mengenali suatu objek atau peristiwa yang terjadi pada individu setelah mendapat stimulus melalui penginderaan.

Persepsi terjadi ketika stimulus yang diterima oleh alat indera di organisasikan atau di interpretasikan, sehingga individu tersebut mengenali, menyadari, atau mengerti apa yang di inderakan.

Persepsi bersifat Individual, artinya hasil persepsi akan berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya karna perbedaan perasaan, kemampuan berpikir, atau pengalaman-pengalaman individu.

Faktor yang berperan dalam persepsi
  • Objek yang di persepsi
            objek menimbulkan stimulus yang memicu alat indra/reseptor.
  • Alat indra,syaraf, pusat susunan syaraf
            berperan dalam proses persepsi.
  • Perhatian
            pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas individu pada objek.


 Proses Presepsi





Organisasi Persepsi



 Hukum Persepsi
  1. Hukum Pragnaz/Hukum Kesederhanaan (simplicity)
    Stimulus disusun dengan cara sesederhana mungkin. Figur di bawah biasa diamati sebagai sebuah segi empat dengan sebuah segitiga yang melengkapi dari pada sebagai sebuah bentuk geometri  yang rumit dan tidak bernama.

  2. Hukum Figure ground
    Dalam mengorganisasikan stimuli, individu cenderung membedakan antara gambar(figure) dengan latar belakang(ground).



    jika seseorang melihat warna hitam sebagai background, maka akan terlihat seperti gambar vas, jika seseorang melihat warna putih sebagai background, maka akan terlihat seperti dua gambar muka saling berhadapan.
  3. Hukum Kedekatan (proxymity)
    Stimulus yang berdekatan akan cenderung di persepsi sebagai suatu keseluruhn atau gestalt.
    ● ● ● ●             ● ● ● ● ●
    ● ● ● ●             ● ● ● ● ●
    ● ● ● ●             ● ● ● ● ●
    ● ● ● ●             ● ● ● ● ●
     
    Elemen-elemen yang muncul berdekatan satu sama lain dalam ruang atau waktu cenderung diamati bersama-sama, sehingga perbedaan jarak titik-titik menghasilkan empat  garis vertikal atau empat garis horizontal

  4. Hukum Kesamaan (similitary)
    Stimulus atau objek yang sama, cenderung akan di persepsikan sebagai suatu kesatuan atau gestalt.

    X  X  X  X  X  X  X
    #   #  #  #   #  #   # 
    X  X  X  X  X  X  X
    #  #  #  #   #  #   #

    saat melihat gambar tersebut, seseorang cenderung akan mengelompokan gambar tersebut dalam kelompok baris. bukan kolom. menurut plotnik individu mengelompokkan elemen-elemen yang kelihatan serupa.
  5. Hukum Kontunuitas

    Stimulus yang mempunyai kontinuitas sau dengan yang lainnya akan dilihat lepas dari latar belakangnya dan akan di persepsi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Pola di bawah dapat dilihat sebagai rangkaian setengah-lingkar yang bertukar-tukar, namun cenderung diamati sebagai sebuah garis bergelombang (A) dan sebuah garis lurus (B).

  6. Hukum Kelengkapan/Hukum ketertutupan (closure)

    Dalam mengorganisasikan stimuli, seseorang akan cenderung menuupi bagian yang hilang dari suatu gambar, dan melihat gambar tersebut lengkap.




    gambar ini di persepsi sebagai lingkaran walaupun kenyataannya belum merupakan lingkaran karena ujung pangkalnya belum tersambung. jadi apabila seseorang memersepsi sesuatu yang sebenarnya masih kurang, kekurangan tersebut di tutup atau di lengkapi sehingga memiliki arti.

Konstansi dalam persepsi
menurut Prof.Dr.Bimo Walgito :

  1. Konstansi Bentuk
  2. Konstansi Warna
  3. Konstansi Ukuran
menurut Plotnik :
  1. Konstansi Bentuk
  2. Konstansi Warna
  3. Konstansi Ukuran
  4. KonstansiKecerahan 
  5. Konstansi Warna

Jenis-jenis perhatian dilihat dari aspek nya.

 






Sumber :


Basuki,A.M. (2008). Psikologi Umum, Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma.
http://mayaaksara.com/hukum-persepsi/ 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar