- Definisi Etimologi
- Berasal dari bahasa Yunani --> philosophos (pencinta/pencari kebijaksanaan/pengetahuan)
- Digunakan pertama kali oleh phytagoras sekitar abad ke-6 SM (tahun 582-497)
- Phytagoras --> menurutnya, hanya Tuhan yang memiliki kebijaksanaan sesungguhnya. Tugas manusia hanyalah mencari atau mencintai pengetahuan.
- Definisi Nominalis
- Filsafat --> ilmu yang mempelajari seluruh realitas sampai sebab-sebab yang paling mendalam.
- Filsafat sebagai ilmu --> pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren.
- Ke-khasan filsafat--> mau menyelidiki sebuah kenyataan sampai sebab-sebab yang paling dalam.
- Rasa heran
- bertanya-tanya dan biasanya dibarengi dengan rasa kagum dan pening.
- dalam bahasa Yunani --> Thaumasia
- Berfilsafat diawali oleh rasa sangsi oleh indranya.
- Manusia menginginkan kepastian untuk mencapai kebenaran.
- Berfilsafat ketika manusia sadar betapa lemahnya ia, betapa kecilnya ia di tengah-tengah alam semmesta yang mahakuat,mahaluas, dan mahadahsyat.
- contoh : terjadinya tsunami, menghadapi kematian seseorang yang dicintainya sehingga ia bertanya tentang apa itu kematian? adakah kehidupan setelah kematian?
- Filsafat timbul dari pengalaman sehari-hari sehingga tidak hanya dikenal di Yunani.
- Objek Material
- Hal/bahan yang menjadi sasaran dari suatu pemikiran.
- Sudut Pandang dalam membahas atau menyelidiki sesuatu
Sosiologi : mempelajari manusia dari segi interaksi
Psikologi : mempelajari manusia dari segi kejiwaannya
berdasarkan contoh diatas Manusia adalah objek material dan objek formalnya adalah
budaya,jiwa,dan interaksi
D. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat
- Komprehensif (menyeluruh)
- Berfikir secara totalitas
- Meyelidiki konsep abstrak (manusia, keadilan, kejahatan, kebebasan)
- berfikir secara universal (umum) dan menyangkut pengalaman umum umat manusia
- Berdasarkan dugaan-dugaan yang masuk akal, tidak berdasarkan bukti empiris (berfikir tentang sesuatu secara umum, melampaui pengalaman sehari-hari).
- Filsafat bukan erarti tidak ilmiah, tetapi filsafat tidak termasuk luang lingkup kewenangan suatu ilmu khusus
- Pemikiran filsafat tidak boleh mengandung pernyataan yang saling bertentangan
- contoh : a. matahari terbit b. tidak benar bahwa matahari terbit . Artimya, jika a benar maka b
otomatis tidak benar
- Harus di uji kebenarannya
- contohnya premis-premis : manusia pasti pernah merasa lapar
saya adalah manusia
jadi saya pasti pernah merasakan lapar
- filsafat bertanya sampai dasar atai akar terdalam dari segala sesuatu
- Orang yang berfilsafat tidak puas dengan hasil pengamatan indra
- Pendapat-pendapat yang keluar dari hasil proses filsafat harus saling berhubungan secara teratur dan mempunyai tujuan yang jelas
- Bebas dari prasangka sosial, historos, kultural, ataupun religius
- kebebasan berfikir yang disiplin
- Orang yang berfikir filsafat harus mampu merumuskan fikiran-fikirannya sedemikian rupa agar mampu di komunikasikan kepada orang lain.
- Filsafat tentang pengetahuan
- Epistemologi
- Logika
- Kritik Ilmu
- Metafisika Umum (ontologi)
- Metafisika Khusus
- Teologi Metafisik (Teodica)
- Antropologi filsafat
- Kosmologi (filsafat alam)
- Etika (filsafat moral0
- Estetika (filsafat seni)
F. Manfaat Belajar Filsafat
- Salah satunya yaitu agar manusia memiliki pemikiran-pemkiran yang sesuai dengan pemikiran filsafat. Tidak berpandangan sempit, komprehensif, koheren, sistematis, konsisten, bebas, bertanggung jawab, Mendasar, dan spekulatif
sumber :
Blikololong, J.B. (1997). Pengantar Filsafat. Jakarta: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar